Mengenal Lembaga yang Mengurus Kasus Korupsi di USA – Seperti yang diketahui, setiap negara tentu seakan tidak bisa lepas dari kasus korupsi. Termasuk negara yang dikenal sebagai adidaya sebelum Tiongkok yakni Amerika Serikat. Jika dilihat dari segi kekuatan ekonominya negara ini memang memiliki GDP terbesar yang ada di dunia. Jika dilihat dari segi kekuatan militer juga cukup baik jika dibandingkan dengan negara yang lainnya.

 Lembaga yang Mengurus Kasus Korupsi di Amerika

Crewsmostcorrupt – Tidak seperti di Indonesia, setiap negara tentu memiliki lembaganya masing-masing untuk mengurusi kasus korupsi di negara tersebut. Akan tetapi, di Amerika sendiri tidak memiliki lembaga seperti KPK atau Komisi Pemberantasan korupsi. Dapat dikatakan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki lembaga khusus dalam menangani tindak pidana korupsi di negara tersebut. Akan tetapi negara ini memiliki Biro Investasi Federal. Yakni Federal Bereau of Investigation (FBI) yang merupakan badan investigasi dari DOJ atau Department of Justice Amerika Serikat. FBI ini sendiri memiliki kewenangan dan hak di berbagai jenis pelanggaran salah satunya adalah korupsi itu sendiri. FBI sendiri menempatkan korupsi sebagai prioritas pertama yang perlu untuk ditegakkan.

Untuk menjalankan tugasnya, maka FBI memiliki posisi yang berbeda dengan KPK yang ada di Indonesia. KPK sendiri memiliki kewenangan dalam menyelidiki kasus korupsi. Sementar FBI diperkenankan untuk menggunakan alat investigasi canggih serta beberapa metode contohnya seperti operasi rahasia, informan, pengawasan elektronik pengadilan resmi, serta sering menangkap suap atau kesepakatan ilegal lainnya. Dengan begitu, keseluruhan bukti yang berhasil diperoleh dapat mengirimkan penjahat ke penjara.

Mengenal Lembaga yang Mengurus Kasus Korupsi di USA

FBI sendiri sudah sering bekerja sama dengan kantor inspektur umum dari berbagai lembaga yang ada. Badan ini bahkan juga sering bekerja sama dengan mitra lokal, negara bagian, hingga masyarakat sekalipun. FBI bahkan sangat terbuka dalam menerima laporan dari masyarakat apabila mereka memang mengetahui beberapa hal mengenai korupsi yang ada di sekitarnya. Sementara itu, di bawah naungan FCPA atau Foreign Corrupt Practices pelaku tindak pidana yang melakukan korupsi akan diancam dengan hukuman cukup berat. Diantaranya seperti hukuman penjara dengan waktu minimalnya sebanyak 5 tahun. Serta hukuman maksimal yang bisa diperoleh mencapai 15 tahun lamanya.  Tidak hanya sampai disitu saja, para pelaku korupsi tersebut juga perlu membayar denda dengan jumlah yang cukup besar. Denda tersebut bahkan dapat mencapai angka sekitar dua juta dollar. Tentu ini merupakan jumlah yang cukup banyak.

Jika dilihat dari perspektif umum, hukum yang dijatuhkan kepada para koruptor yang ada di Amerika Serikat tersebut memang cukup mirip dengan hukum yang diberlakukan di Indonesia. Akan tetapi, jika dilihat lebih lanjut, maka akan menemukan beberapa perbedaannya. Terlebih, di Amerika sendiri korupsi menjadi salah satu masalah yang paling diburu.
Nantinya, ada ratusan badan pemerintah baik itu pemerintah hingga masyarakat sipil yang ikut serta dalam bertanggung jawab mengenai perlawanan korupsi. Amerika Serikat sendiri sudah sering menggembar-gemborkan budaya anti korupsi agar nantinya dapat menjadi pedoman bagi para pejabat untuk tidak melakukan tindakan korupsi tersebut.

Baca juga : Beberapa Langkah Untuk Mengatasi Kasus Korupsi di Amerika Serikat

Dalam hal ini tidak ada salahnya pemerintah juga mempertimbangkan sanksi lebih lanjut mengenai pejabat yang terbukti telah melakukan korupsi. Seruan anti korupsi juga tetap perlu dilaksanakan agar nantinya kasus korupsi di Amerika Serikat tersebut dapat berkurang secara signifikan. Terbukti dengan adanya penelitian yang menunjukkan bahwa pemerintah Amerika Serikat serta beberapa lembaga kekuasaannya masih memiliki jalan yang panjang untuk dapat mengatasi kasus korupsi tersebut.